GELAR BINCANG BUKU DURRATUN NASIHIN, PPIJ: KEGIATAN JIC SIMPUL PEMERSATU UMAT
JIC– Takhrij hadis Durratun Nasihin karya KH Ahmad Lutfi Fathullah mengingatkan saya kepada dua ulama yakni Dr. KH. Said Aqil Siroj dan Said Agil Al Munawar yang keduanya adalah Hamalatul Quran dan Hamalatul Hadis, pernyataan tersebut disampaikan Wakil Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Dr. KH. Didi Supandi, MA dalam sambutannya di acara Bincang Buku Takhrij Hadis Durratun Nasihin, Kamis (21/3/2024).
Kiai Didi mengatakan bahwa PPIJ sebagai pusat pengkajian dan pengembangan peradaban Islam yang ada di DKI Jakarta terus berusaha untuk meningkatkan eksistensi dan keberadaannya, dimana indikator yang bisa dilihat bahwa kegitan-kegiatan yang dilakukan JIC itu adalah sebagai simpul pemersatu dari umat khususnya warga DKI Jakarta dalam setiap aktivitasnya.
“Bahwa kegiatan-kegiatan JIC di situ mengarah kepada kesatuan dan persatuan umat bangsa Indonesia, bisa dilihat dari setiap khutbah-khutbahnya, dalam setiap kegiatan diskusinya, dan dalam kegiatan kajian-kajiannya,” terang Kiai Didi.
“Karena itu diarahkan pada setiap khutbahnya dilarang itu tidak boleh bersifat sektarian yang kemudian menyalahkan satu dengan yang lain tetapi memberikan penghormatan dan penghargaan pada perbedaan yang sifatnya furu’iyyah,” jelasnya.
“Jadi tidak boleh arah khutbahnya itu memecah belah,” tegas Kiai Didi.
Selain sebagai pemersatu, lanjut Kiai Didi, JIC juga berusaha menjadi pusat riset yang ada di Jakarta. “Kembali kenamanya sebagai pusat kajian, research and development (R&D),” ujar Kiai.
“Karena itu mimpi JIC mengembalikan BRIN-nya DKI Jakarta, arahnya ke depan akan terus menerus menghasilkan buku-buku, kajian-kajian karya ilmiyah yang memberikan konstribusi pemikiran kepada masyarakat bukan hanya pada tingkatan DKI Jakarta tapi pada tingkatan nasional dan internasional,” terang Kiai Didi.
“Indikator lainnya JIC telah mendapatkan sertifikasi manajemen mutu internasional dengan mendapatkan ISO 9001-2015 dan juga JIC mendapatkan akreditasi A untuk perpustakaan, semoga bisa menjadi percontohan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) menggelar bincang buku Takhrij Hadis Durrattun Nasihin hasil tesis seorang Doktor Falsafah alumnus Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Bangi, Malaysia, Fakultas Pengajian Islam bidang studi ilmu hadis tahun 1998, Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA, Kamis (21/3/2024).
Acara yang dilaksanakan di Lobby Convention Hall Jakarta Islamic Centre ini menghadirkan beberapa pembicara diantaranya, Prof Dr. Said Agil Husein Al Munwar, Dr. Faizah Ali Sybromalisi, MA, Dr KH. Nurut Huda Ma’arif, Dr. Nur Alam Bakhtir, MA, acara dipandu oleh Ustaz Rakhmat Zailani Kiki. [fan]
Leave a Comment