Pedoman Penyelenggaraan Kurban yang Syar’i Dan Higienis Metode HACCP
Kurban adalah bukti keimanan. Karenanya setiap menjelang Idul Adha, kaum muslimin bersemangat menyambut amaliyah dan syiar kurban ini. Semangat berkurban baik di Jakarta atau di daerah lainnya, mendorong pula bermunculan para penyembelih hewan amatir/dadakan. Mereka adalah panitia kurban atau pemilik hewan kurban yang pekerjaan sehari-harinya mungkin tidak ada kaitannya dengan penyembelihan hewan. Tidak adanya orang yang ahli, keterbatasan dana dan ingin melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW adalah beberapa alasan mereka turun tangan melakukan penyembelihan pada ritual tahunan ini. Beruntungjika ada Ustadz atau ulama yang mendampingi sehingga penyembelihan dapat dilakukan sesuai tuntunan syari’at dan sesuai adab yang diajarkan Islam. Namun jika tidak, sering terjadi kesalahan walaupun secara kasat mata penyembelihan terlihat sesuai syari’at tetapi sebenarnya tidak. Sejak tahun 2010 hingga sekarang ini, Jakarta Islamic Centre (JIC) bersama pencetus dan perintis Penyelenggaraan Kurban Sistem HACCP, Almarhum drh. Amir Mahmud, telah mendorong diimplementasikannya penyelenggaraan kurban yang syar’i dan higienis dengan pendekatan sistem Hazard Analysis Critical Control Point atau yang disingkat dengan HACCP. Dan buku ini membahas tentang hal tersebut. Selamat membaca dan mempraktekkannya.